POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemkot Samarinda menyerahkan proyek fisik di delapan sekolah. Proyek itu meliputi pembangunan toilet, perbaikan UKS, mabeler dan pagar. Salah satunya yang dikunjungi wakil wali kota (wawali) Samarinda adalah SD 008, Samarinda Seberang. Pemkot samarinda memberikan perhatian terhadap sekolah ini menjadi sekolah yang bersih, sekolah yang sehat, dan sekolah yang memberikan kenyamanan. Bukan hanya untuk guru, namun juga untuk pelajar. Terkait dengan sekolah tangguh, sejauh ini dari 14 sekolah yang dilakukan percobaan pembelajaran tatap muka (PTM). Seluruhnya berjalan dengan baik. Kekhawatiran banyak orang terhadap pandemi Covid-19 disebutnya juga tidak terjadi. Tidak satupun ada guru atau pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19. Karena pemilihan sekolah, memang sekolah yang disiplin. Selain juga ada pertimbangan khusus yaitu sekolah yang tidak terakses jaringan internet. Kemudian, Kepala Sekolah dan Guru dan tenaga kependidikan dilakukan secara selektif. "Jadi bukan hanya sekedar sekolah bersih dan mengadakan tempat cuci tangan begitu saja, tapi juga soal kesehatan guru dan kesiapan orang tua," ujarnya, Rabu (2/6/2021). Ditambahnya lagi, orang tua juga bertanda tangan bahwa menyatakan siap. Hal ini supaya ada kejelasan dukungan dari orang tua. Jika masih ada beberapa orang tua tidak setuju, maka sekolah tersebut tidak memenuhi syarat PTM. "Jadi sekolah tidak disalahkan dan pemerintah juga. Artinya ketika anak-anak dilepas ke sekolah saat dibuka, orang tua juga harus disiplin soal protokol kesehatan," tambahnya. Tidak semua sekolah berani membuka PTM, di Kaltim belum ada yang membuka. Pihaknya berani karena dikatakannya lagi, hakekat pendidikan itu proses pembinaan karakter. Terlepas dari frekuensi pertemuan. "Karena pandemi, kita akan batasi jumlah sekolah dan kelas," pungkasnya. (*)