Kamis, 5 Desember 2024

Mahfud MD Ungkap Kedongkolan Kalah dalam Pilpres 2024 Disambut Tawa Sivitas UII Yogyakarta

Selasa, 30 April 2024 19:0

TERSENYUM - Mantan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 03, Mahfud MD saat mengisii seminari di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada (30/4/2024)

POLITIKAL.ID - Mantan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD mengaku dongkol mengalami kekalah di dalam kontestasi Pilpres 2024

"Dongkol iya dongkol, tapi jangan ribut lagi," ujarnya. "Kalah, ya sudah kalah, keputusan pengadilan hakim itu menyelesaikan seluruh sengketa, jangan ribut lagi kalau sudah diputus,” ujarnya.

Dengan  dengan nada jenaka, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu berbicara di almamaternya,  Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Selasa (30/4/2024)

Awalnya, pasangan Ganjar Pranowo itu menceritakan kisahnya menjabat sejumlah posisi di pemerintahan mulai dari menteri hingga Badan Pengarah Ideologi Pancasila. Ia kemudian beranjak saat menceritakan soal kontestasinya di Pilpres 2024.

"Dari menteri lalu menteri lagi, lalu DPR, lalu ketua MK, lalu ke Badan Pengarah Ideologi Pancasila, kembali menteri lagi, lalu ikut Pilpres, dan kalah," kata Mahfud sembari tersenyum diikuti tawa sivitas UII Yogyakarta. 

Mahfud MD Akui Dongkol

Dalam forum bertajuk Seminar Nasional Agama dan Negara dalam Diskursus Keindonesiaan Kontemporer itu, Mahfud tak menampik bahwa ia juga kecewa dengan hasil Pilpres itu. Diketahui pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh suara paling buncit, kalah dibanding pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Keputusan Mahfud untuk menerima kekalahan itu, kata dia, agar situasi bernegara tetap kondusif.

“Kalau kita yang menang, orang lain ribut padahal sudah diputus, masih kalah ribut, maka tidak selesai-selesai," ucapnya. "Kalau kalah kita terus ribut, negara tidak jalan, keputusan hakim sudah inkracht, waktunya kita melangkah ke tempat lain, move on.” 

Mahfud menambahkan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus. Karena itu, ia tidak khawatir tak lagi menjabat sebagai pejabat publik usai kalah Pilpres. 

"Saya 24 tahun melanglang buana di Jakarta pindah dari satu institusi ke institusi, kembali ke kampus," kata dia.

Ditanya langkah setelah Pilpres? Mahfud belum menjawab panjang lebar. "Kita lihat lah ya, semua perkembangan kan dinamis jadi saya memang selama ini di kampus. Ini semua masih akan berkembang, yang jelas perjuangan itu tidak akan berhenti," kata dia.

Menurut dia, perjuangan itu akan terus dinamis.

"Perjuangan itu tinggal tempatnya di mana, di kanan, di kiri, di tengah, di depan, di belakang, kan itu nanti kita lihat dinamika," kata dia.

(Redaksi) 

Tag berita: