Rabu, 4 Desember 2024

Hampir Seluruh Partai Mendekat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Perlukah Peran Oposisi bagi Pemerintahan ?

Senin, 29 April 2024 23:8

POTRET - Ganjar Pranowo (Kiri), Prabowo Subianto (tengah) dan Anie Baswedan (kanan)./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Setelah penetapan Keputusan MK tentang sengketa Pilpres 2024, KPU RI menetapkan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagi Presiden - Wakil Presiden Terpilih Periode 2024 - 2029. 

Berbagai sikap partai politik yang dulu menunjukkan sikap kontra sekarang pro yang dimana dahulu ingin perubahan, sekarang ingin pertahankan. Kemarin berseberangan, sekarang jabat tangan.

Dalam jagat politik praktis, perubahan sikap tersebut merupakan kelaziman karena ujung dari pergulatan politik adalah kepentingan. Sikap adalah fungsi kepentingan.

Oleh karena itu, satu demi satu partai politik yang dalam Pilpres 2024 menjadi lawan duet Prabowo Subianto/Gibran Rakabuming Raka, belakangan mulai merapat ke pasangan nomor urut 2 ini.

Sikap Dari Partai Pendukung 01 Anies Baswedan - Cak Imin 

Mereka yang dahulu mendukung Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar, perlahan merapat ke Prabowo. Kedua partai itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem.

NasDem dan PKB mencoba lebih realistis dengan menurunkan ego yang tercipta selama pemilu. Apalagi kedua partai ini memang tidak berpengalaman di luar pemerintahan.

Menyatunya dua partai itu ke kubu pemerintahan yang akan datang diharapkan dapat menjadi momentum untuk menyudahi gesekan di tengah masyarakat.

Gestur politik kedua partai itu sebenarnya sudah tercium jauh sebelum Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Prabowo/Gibran tidak melakukan pelanggaran pemilu.

NasDem, misalnya. Kala itu partai besutan Surya Paloh mengundang Prabowo untuk bertemu di NasDem Tower, Jakarta, pada 22 Maret lalu.

Dalam acara pertemuan politik dibalut buka puasa bersama ini, NasDem memberikan sinyal bergabung dengan capres peraih suara terbanyak.

"Saya berkeyakinan bahwa faktor kerja sama di antara pemimpin itu sangat penting, dan ini yang dituntut rakyat kita," kata Surya Paloh.

Walau taipan media itu tidak bicara gamblang ingin mendukung Prabowo, pernyataannya seakan menggambarkan bahwa satu kaki NasDem sudah mendarat di rumah koalisi Prabowo/Gibran.

Pernyataan lebih tegas akhirnya mulai dikatakan Surya Paloh kala bertemu dengan Prabowo di rumah Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 24 April lalu.

Tepat di teras rumah Prabowo, Surya Paloh menyatakan dengan tegas ingin mendukung Pemerintah. Hal tersebut seakan melegitimasi sikap partai untuk mau berdiri di belakang Prabowo/Gibran.

"Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak, untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik. Itulah pilihan saya, pilihan NasDem," kata Paloh.

Gayung bersambut, Prabowo pun menyambut tangan kerja sama yang diulurkan Surya Paloh.

Walau demikian, Surya Paloh sendiri mengaku tidak mengharapkan jatah kursi menteri kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Berbeda dengan NasDem, PKB justru menjadi partai pertama yang disambangi Prabowo setelah resmi dinyatakan sebagai presiden terpilih.

Pada 24 April, Prabowo langsung bertolak ke kantor PKB di Senen, Jakarta Pusat, sesaat setelah penetapan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sama seperti Surya Paloh, Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB langsung mendeklarasikan dukungannya.

"PKB dan Gerindra sebagai partai yang selama ini bekerja sama di parlemen maupun di eksekutif ingin terus bekerja sama lebih produktif lagi. Apalagi Pak Prabowo sebagai presiden terpilih akan menghadapi berbagai agenda pembangunan yang begitu menantang di masa yang akan datang,” kata pria yang biasa disapa Cak Imin ini.

"Saya tadi menerima penyampaian, pernyataan PKB ingin terus bekerja sama dengan Gerindra, dengan Prabowo Subianto untuk mengabdi demi kepentingan rakyat," sambung Prabowo membalas pernyataan Cak Imin.

Kehadiran PKB sendiri dinilai kelak dapat menambah kekuatan koalisi pemerintah di parlemen. Dengan demikian, PKB dan segenap partai yang ada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa dengan mudah mengawal kebijakan Prabowo/Gibran dari DPR RI.

Halaman 
Tag berita: