Namun, Dedi menyebut duet Anies-Andika harus lebih intens komunikasi dengan Demokrat, sementara PKS diperkirakan berpeluang besar tak menolak pasangan tersebut.
"Ini akan lebih banyak dialognya dengan Demokrat, tidak akan banyak dengan PKS mengingat di PKS tidak ada tokoh yang kuat untuk dijadikan alasan menolak Andika," ujar Dedi.
Menurutnya, hal tersebut lantaran Demokrat memiliki figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang didorong kadernya sebagai cawapres pendamping Anies.
Kendati demikian, Dedi menuturkan hubungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono sebagai penawarnya.
Andika merupakan menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
"Di Demokrat karena ada AHY, dan inipun ada penawarnya, yakni hubungan SBY dengan Hendropriyono yang sama-sama akan menjadi king maker bagi Andika," ucap Dedi.
Lebih lanjut, ia menambahkan kans Anies-Andika cukup besar di 2024 dan kemungkinan besar direstui AHY yang karir politiknya masih panjang.
"Karena realitas politik tidak selalu didominasi hubungan partai, maka kans Anies-Andika cukup besar, AHY besar kemungkinan merestui relasi itu. Dan, usia politik AHY pun masih panjang," imbuhnya.