"Di tahun ini bisa digunakan untuk program-program itu. Program-program populis, program bantuan sosial, bantuan ini badan itu untuk merebut konstituen pemilih. Ini sangat mungkin terjadi juga," ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi SDM Aparatur KemenPANRB Teguh Widjinarko mengingatkan ASN untuk menghindari konflik kepentingan. Menurutnya, memberikan pelayanan kepada masyarakat harus adil.
"ASN harus bebas dari kepentingan-kepentingan. Kepentingan kita adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak boleh bergerak pada satu kepentingan tertentu, tetapi khusus kepentingan pada masyarakat yakni untuk memberikan pelayanan pada masyarakat," kata Teguh.
Dia juga meminta ASN untuk mengesampingkan berbagai kepentingan pribadi, seperti untuk mempertahankan jabatan maupun untuk kepentingan yang bersifat kekeluargaan.
"Hilangnya unsur-unsur keberpihakan pada satu kelompok atau keluarga maupun nepotisme, yang dilarang ini utamanya karena adanya motif untuk mendapatkan atau mempertahankan jabatan, hubungan keluarga, maupun tekanan politik lainnya," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "230 Petahana Berpotensi Maju Lagi di Pilkada, Tito Ingatkan Netralitas"