POLITIKAL.ID - Indonesia di tahun 2025, diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada rapat kabinet di Istana Negara (26/2/2024) kemarin akan mengalami defisit anggaran mencapai 2,48%-2,8%, naik dari proyeksi tahun ini, sebesar 2,29%.
Atas hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 membengkak akibat program makan siang gratis yang telah dimasukkan.
Airlangga menegaskan, pelebaran defisit itu disebabkan banyak hal, di antaranya adalah penambahan subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun untuk tahun ini. Penambahan subsidi pupuk itu menurutnya untuk menyesuaikan kebutuhan riil petani sebesar 7-8 juta ton per tahun. Sebab, dengan anggaran subsidi pupuk yang saat ini Rp 26 triliun hanya cukup untuk 5,7 juta ton per tahun.
"Kenapa subsidi pupuk ditambah karena kita butuh pupuk sesuai jumlah setiap tahunan. Biasanya kan sekitar 8-7 juta ton," ucap Airlangga.
"Jadi jelas tidak cukup dan itu tercermin dari produksi padi bukan hanya karena pupuk tapi karena El Nino itu turunnya banyak. Januari-Maret itu demand dan supply deltanya short 1 juta." ucap Airlangga.
Selain itu, ada program bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan yang diarahkan untuk menekan tingginya harga beras senilai Rp 11,3 triliun.
"BLT naik untuk perubahan fluktuasi mitigasi harga sembako itu saja nilainya sudah Rp 11 triliun," tutur Airlangga.
Pelebaran defisit ini menurutnya juga disebabkan adanya keputusan pemerintah dalam sidang kabinet paripurna tadi pagi bahwa listrik, serta bahan bakar minyak atau BBM tidak akan ada kenaikan harga sampai Juni 2024.
"Baik itu yang subsidi maupun nonsubsidi. Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN dan itu nanti akan diambil baik dari sisa SAL (saldo anggaran lebih) maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3%-2,8%," tegas Airlangga.
Program Makan Siang Gratis
Menurut Airlangga, anggaran makan siang gratis itu bisa saja diambil dari anggaran pendidikan, kesehatan atau akan menjadi program baru.
"Ya nanti macam-macam, bisa dari pendidikan bisa, dari kesehatan, banyak faktor dan bisa program baru juga, kombinasi," kata dia.
Program makan siang gratis merupakan salah satu janji yang dicanangkan oleh pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kedua pasangan ini unggul dalam hasil hitung cepat berbagai lembaga. Meski belum diumumkan secara resmi sebagai pemenang, namun program ini sudah dibahas dalam rapat kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo yang digelar Senin, (26/2/2024).
Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai rapat kabinet mengatakan defisit dalam APBN 2025 dipatok pada rentang 2,45%-2,8%. Selain mempertimbangkan situasi global yang masih penuh ketidakpastian, lebarnya defisit juga mengakomodir program dari Presiden terpilih 2024.
Semakin lebar defisit artinya jumlah utang yang akan ditarik lebih besar. Defisit yang ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 2,29% dari PDB, sementara 2023 hanya Rp1,65% dari PDB.
(Redaksi)