Menurutnya, Kemendikbud tidak mengambil inisiatif untuk mengelola proses belajar mengajar serta cenderung membiarkan masing-masing sekolah menentukan dan mendesain sendiri pola belajar yang hendak diterapkan.
Ketua DPP PAN itu berkata, situasi ini mengakibatkan banyak siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring karena tidak memiliki fasilitas dan akses internet di rumahnya.
Dia pun mengingatkan Nadiem bahwa kegelisahan orang tua siswa terkait pelaksanaan proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 sudah semakin tinggi.
Menurutnya, orang tua masih khawatir untuk mengizinkan kembali anak belajar di sekolah karena penyebaran Covid-19 di Indonesia masih berada di angka yang tinggi.
"Di satu sisi, orang tua ingin agar anaknya bisa segera kembali belajar di sekolah sebagaimana biasanya. Sementara di sisi lain, kurva penyebaran Covid-19 masih belum turun. Bahkan, kemarin diumumkan kasus positif corona sudah mencapai lebih 100 ribu orang," tuturnya.
Saleh juga mengatakan Nadiem terkesan menganggap semua siswa dan orang tua memiliki akses internet untuk belajar online.
Menurutnya, Nadiem seharusnya memikirkan untuk mensubsidi biaya pulsa internet siswa yang terpaksa mengikuti PJJ di tengah pandemi Covid-19.