PDAM Wajib Berbenah, DPRD Samarinda Bakal Panggil Pihak Terkait
Minggu, 2 Mei 2021 23:18
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Masyarakat banyak mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta Kencana. Untuk itu, DPRD Samarinda bakal memanggil PDAM untuk mengetahui masalah atau kendala yang dihadapi perusahaan aur minum daerah Samarinda tersebut. Anggota komisi IV DPRD Samarinda, Suriyani mengatakan selama ini dirinya telah mengetahui keluhan terkait pelayanan air bersih PDAM. Dengan begitu sudah selayaknya PDAM Samarinda membenahi sistem pelayanannya. "Iya, air keruh dan macet disoal masyarakat selama ini. PDAM harus menjawab itu, toh warga tetap membayar bulanan," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (3/5/2021). Seharusnya kata dia, PDAM Samarinda bisa meniru pelayanan air bersih di Balikpapan yang terbilang cukup baik. Hal itu dia sebut lantaran dirinya bersama anggota dewan lainnya pernah melakukan kunjungan kerja di Balikapapan. Dengan terbatasnya sumber air baku untuk diolah, PDAM Balikpapan sanggup menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Mestinya Samarinda bisa mencontoh Balikpapan," imbuhnya. Terkait belum lengkapnya fasilitas pendukung atau infrastruktur PDAM, politisi PDI P itu dalam waktu dekat akan mengusulkan kepada komisi II untuk memanggil manajemen Perumdam Tirta Kencana. "Ya, kami akan panggil, yang jelas kami akan selalu mendukung," katanya. Soal pelayanan sementara tanki kepada masyarakat yang mengeluhkan, menurutnya hal itu tidak bisa selamanya digunakan. Distribusi air melalui truk tanki ke rumah-rumah tidak maksimal seperti halnya jaringan normal seperti biasa. Selain armada yang terbatas. "Sistem pelayanan dan pelaporan keluhan mesti diubah. Itu untuk mempermudah dan mempercepat respon PDAM," ungkapnya. Sementara itu, Deni Hakim Anwar, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Samarinda membidangi kesejahtaraa Masyarakat turut merespon. Ia menuturkan bahwa Perumdam ini sebagai penjual jasa dengan pelanggan, jadi seharusnya pelanggan itu mendapatkan yang terbaik. "Terutama fasilitas ataupun layanan yang diberikan harus sesuai dengan apa yang dibayarkan," tuturnya. Memang ada beberapa daerah yang airnya mati, dan airnya keruh. Tetapi dibalik itu masyarakat juga harus mengetahui permasalahan apa yang dihadapi Perumdam Tirta Kencana. Seperti beberapa waktu lalu, sungai mahakam airnya bangai atau terjadinya perubahan warna cokelat air akibat hujan deras dibagian ulu. "Nah di satu sisi Perumdam membatasi, produksinya lantaran takut semua warna air akan berubah menjadi cokelat. Jadi masyarakat juga harus mengerti itu," jelasnya. Tetapi tegasnya Deni Hakim Anwar, bahwa apapun itu alasannya tetap saja seharusnya Perumdam Tirta Kencana memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Apalagi di masa pandemi Covid - 19 dan juga di bulan ramadhan ini, sangat bergantung sekali kepada tersedianya air bersih. "Apapun alasannya seharusnya mereka memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya," tuturnya. Selaku legislatif tambahnya, sepatutnya pihaknya melakukan fungsi controling apa yang menjadi permaslahan dari Perumdam Tirta Kencana, dan apa solusi yang bisa diberikan. "Kita harapkan agar Perumdam meningkatkan mutu dan kerjanya ke depannya. Dan masyarakat sangat mengharapjan tidak ada mati lagi, karena air sumber utama bagi kehidupan," pungkasnya. (001)
Berita terkait