Pemkot Samarinda dan Sampoerna Foundation Bakal Kembangkan Sekolah Bertaraf Internasional
Minggu, 20 Februari 2022 20:11
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Tidak hanya program beasiswa, kerjasama bidang pendidikan yang dijalin Pemkot Samarinda dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) juga berkaitan dengan pengembangan sekolah bertaraf internasional. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan pengembangan sekolah berstandar internasional itu juga telah dilakukan PSF di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di SMA yang ada di Bali. Karena itu Pemkot Samarinda juga menginginkan hal serupa untuk dikembangkan di kota tepian. Disdikbud akan memilih di antara dua sekolah jenjang SMP di Samarinda yang akan ditinjau oleh tim dari PSF dalam proses program pengembangan itu. "Yang pertama ada SMPN 17 di dekat bandara (APT Pranoto), atau SMPN 22 Samarinda, jadi pengembangannya nanti akan meliputi infrastruktur dan peningkatan sarana pendidikan yang berstandar internasional, yang juga sudah dilakukan PSF di SMA yang ada di Bali contohnya," tutur Asli, Minggu (20/2/2022). Sekolah yang ditentukan nantinya akan ditingkatkan sarana dan prasarana pembelajarannya menjadi berstandar internasional. Sesuai harapan Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang menandatangani kerjasama tersebut di Jakarta, Asli mencetuskan bahwa sekolah dengan standar internasional tersebut dapat menjadi contoh bagi sekolah lain yang ada di Kalimantan Timur ataupun provinsi lainnya. Selain itu langkah kerjasama ini juga sebagai komitmen Pemkot Samarinda untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi generasi muda di Samarinda. "Senin nanti, tim dari PSF akan mulai meninjau kedua sekolah itu, kita pilih dua sekolah tersebut karena lokasinya yang strategis, salah satunya dekat airport," kata Asli. Kendati akan ada pengembangan sarana dan prasarana menjadi berstandar internasional yang dilakukan pihak swasta, Asli memastikan kedua sekolah itu tetap berstatus sekolah negeri. "Pengembangannya tentu selain sarana dan infrastruktur, dari manajemen dan tenaga pengajarnya juga perlu ada penataan ulang," imbuhnya. "Kita tidak perlu terlalu kaku, kalau ada kesempatan kerjasama, karena juga kerjasama dengan pemerintah kita harus mengambil langkah seperti ini, kalau tidak kita akan lambat untuk maju," pungkas Kadisdikbud tersebut. (*)
Berita terkait