Sabtu, 23 November 2024

Penggiat Pendidikan Samarinda Siap Berkolaborasi Metode Mengajar dan Kurikulum Berbasis Nasional

Kamis, 2 Desember 2021 18:39

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Samarinda. Pemkot Samarinda melalui Dinas Pendidikan Kota Samarinda menggelar seminar pendidikan di ruang Mangkupelas, lantai dua, Balai Kota. Dengan tema seminar adalah, upaya dinas pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas dan siap bersaing, dalam menghadapi globalisasi pada era milenial di kota Samarinda. Dalam sambutannya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menuturkan seminar ini berkepentingan untuk mencari sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah, dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat. "Seminar ini adalah brainstorming pendidikan kita dalam anggaran 2021, pemkot sudah mengalokasikan tiga jenis alokasi anggaran yakni, peningkatan sarana dan pra sarana pendidikan, bantuan operasional sekolah, dan biaya peningkatan kesejahteraan guru serta tenaga pendidikan," ucap Andi Harun seusai memberikan sambutan kepada awak media, Kamis (2/12/2021). Sementara itu di lokasi yang sama, Pendiri sekolah Esa Cipta Harapan School, Helen Rusianto mengatakan melalui seminar pendidikan ini dirinya ingin berkontribusi membangun generasi berkualitas di Samarinda melalui sekolah. "Sebagai warga Samarinda saya ingin terlibat membangun kualitas generasi muda. Itu saja," ucapnya. Bentuk dari peningkatan kualitas itu adalah penerapan kurikulum K13 dan diperkaya dengan kurikulum internasional. "Selama ini kita kan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Tapi ada ditambahkan bahasa inggris juga, jadi para murid bisa berkomunikasi dengan rekan-rekan dari negara - negara lain," ungkapnya. Sebagai sekolah di appoint dari UNESCO sebagai associated school project. Pihaknya bersama-sama dengan sekolah di seluruh dunia, melakukan kegiatan bersama-sama. Tentunya sebagai member harus bisa menggunakan bahasa inggris. Lalu selanjutnya bisa mendapatkan recources lebih baik. Ada berapa sekolah, saat ini sekolah Esa Cipta Harapan School salah satu sekolah yang menerapkan standar internasional. "Kolaborasi kami dengan sekolah negeri adalah training bersama," terangnya. Sementara itu, diwawancarai Kepala Dinas Pendidikan, Budaya dan Riset Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, Indonesia masuk era globalisasi, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, tentu memerlukan informasi-informasi yang penting untuk menunjang hal tersebut. Momentum seminar pendidikan ini adalah hal yang sangat baik, sebab sudah dua tahun tak tatap muka antara guru dan wali kota Samarinda. "Kegiatan dilakukan secara hibrid, ada 73 kepala sekolah yang offline dan 800 lebih yang online, tentu kegiatan ini sangat berharga sekali bagi para kepala sekolah," tuturnya. Menurutnya, globalisasi dunia pendidikan suka tidak suka harus diubah, zamannya tak lagi sama. Tenaga pendidik tak bisa lagi dengan cara klasik, sehingga perlu kesadaran penyesuaian kebiasaan untuk peserta didik. Bekerja di sektor pendidikan bukan sebatas rutinitas namun lebih kepada mengemban amanah. Profesi guru sangat mulia kata Asli. Apa yang sekarang sudah kita berikan mesti signifikan atau tidak. Bagaimana ajang nasional atau internasional peserta didik Samarinda bisa ikut serta. "Itu paling tidak menjadi PR bagi kita, transformasi kurikulum. Tahun depan akan berubah lagi, sudah ada 13 episode yang dikeluarkan dari Mas Nadiem. saya kira perubahan itu mengarah ke dalam penyesuaian zaman dan tidak gemuk. Di luar negeri wajib tiga saja, sains, math dan English. Di luar dari tak perlu dijejali. Mudah - mudahan arahnya ke sana. Dari 13 kali perubahan mengarah ke kontektual," bebernya. Lanjut Asli menjelaskan, sifat pendidikan yang cenderung birokrat formil dicoba dipersingkat. Ingin menyesuaikan perubahan zaman. Semisal dengan bahasa - bahasa masyarakat internasional. "Jadi bahasa itu bisa karena terbiasa, jangan bermimpi bahasa bagus kalau tak terbiasa. Harusnya setiap hari, intinya itu. Jangan takut salah, saya kira lambat laun murid - murid kita. Ada tiga yang bekal anak murid kita yakni, keagaman baik, teknologi, dan bahasa asing. Insyallah akan survive," pungkasnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait