Sabtu, 28 Desember 2024

Advertorial DPRD Kaltim

Penguatan Industri Manufaktur di Kaltim Sebagai Pilar Perekonomian Daerah

Kamis, 28 November 2024 10:11

Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan. (IST)

POLITIKAL.ID - Sektor industri manufaktur di Indonesia, dengan kontribusi 18,67 persen terhadap PDB nasional pada 2023, menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Di Kalimantan Timur (Kaltim), sektor ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, mengingat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan potensi sumber daya manusia (SDM) yang terus meningkat.

Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, menegaskan pentingnya pengembangan sektor manufaktur untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah.

"Dengan membangun sejumlah pabrik manufaktur, kita bisa menciptakan perekonomian yang jauh lebih baik dari sekarang," ujar Agusriansyah.

Kaltim memiliki cadangan besar bahan mentah seperti batu bara, kelapa sawit, dan hasil laut yang dapat diolah menjadi produk bernilai tambah.

Dengan program pengembangan SDM, Kaltim mampu mencetak tenaga kerja profesional yang mendukung daya saing manufaktur.

"SDA yang melimpah dan SDM yang profesional apabila digabungkan akan menjadi kekuatan luar biasa," tambahnya.

Dalam enam tahun terakhir, lebih dari 40 persen investasi yang masuk ke Indonesia mengalir ke sektor manufaktur.

Hal ini menunjukkan tren positif dan memberikan peluang besar bagi Kaltim untuk menjadi pemain utama dalam industri ini.

"Arah pembangunan ekonomi dan industri jelas harus mengarah ke manufaktur," tegas Agusriansyah.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Agusriansyah mendorong beberapa langkah strategis:

  • Perencanaan Jangka Panjang: Pemerintah daerah diharapkan menyusun program jangka menengah dan panjang untuk mendukung pengembangan industri manufaktur, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga insentif investasi.
  • Peran Aktif BUMD: Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus lebih aktif dalam memanfaatkan potensi SDA lokal untuk mendukung pertumbuhan manufaktur.
  • Kemitraan dengan Swasta: Mendorong kolaborasi antara BUMD, pelaku usaha lokal, dan investor untuk membangun ekosistem manufaktur yang berkelanjutan.
    Manfaat bagi Kaltim

Pengembangan sektor manufaktur di Kaltim diproyeksikan membawa manfaat luas, termasuk:

  • Diversifikasi Ekonomi: Mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan menciptakan produk bernilai tambah.
  • Peningkatan Lapangan Kerja: Membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal di berbagai sektor.
  • Pendapatan Daerah yang Stabil: Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi.

"Dengan BUMD yang lebih maksimal, sektor manufaktur bisa memberikan kontribusi yang jauh lebih besar bagi perekonomian daerah," pungkas Agusriansyah.

Pengembangan industri manufaktur di Kaltim adalah langkah strategis yang tidak hanya memperkuat ekonomi daerah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan perencanaan yang matang dan dukungan semua pihak, Kaltim memiliki peluang besar untuk menjadi pusat manufaktur baru di Indonesia. (adv/dprdkaltim)

Tag berita: