Sementara itu, Dosen Sosilogi Politik UIN Jakarta, Bakir Ihsan menganggap, partai politik pada dasarnya lahir dari irisan sosial yang ada. Sehingga, wacana partai Islam tunggal disebutnya akan sulit terbentuk.
"Islam di Indonesia tidak tunggal. Ada NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lalin yang secara politik sulit ditunggalkan," tegas Bakir dihubungi terpisah.
Dengan demikian, menurutnya, politik keumatan tidak harus hadir dari partai politik yang tunggal.
"Sinergitas politisi muslim dari beragam partai yang concern pada masalah keumatan bisa efektif," jelas Bakir menandaskan. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Sejumlah Faktor Kenapa Partai Islam di Indonesia Sulit Bersatu"