Jumat, 22 November 2024

Pilkada 2020 Berpotensi Lahirkan Calon Tunggal, PAN Sebut Tanda Demokrasi Tidak Sehat

Selasa, 11 Agustus 2020 1:4

Foto/SINDOnews

Politikus PAN ini menilai fenomena calon tunggal yang melaju sendiri alias menghadapi kotak kosong di pilkada menambah daftar metode culas yang berdampak buruk bagi demokrasi.

Karena itu, mantan anggota DPRD Sumatera Barat ini mendesak agar cara seperti itu tak dilakukan jika ingin membangun daerah dengan baik.

Kalah dan menang tak bisa dijadikan esensi utama dalam pilkada.

Tapi, menghadirkan khazanah demokrasi yang lurus dan bersih agar tercipta pendidikan politik masyarakat yang baik adalah esensi yang sebenarnya dan tujuan dari semua itu adalah kesejahteraan masyarakat.

PAN adalah partai inisiator terhadap bagaimana persyaratan itu tidak dipersulit. Kian banyaknya calon tunggal tanda demokrasi yang tidak sehat. Turunkan threshold untuk pilkada itu salah satu cara. Syarat 5-10 persen kursi sudah cukup. Itu memudahkan banyaknya partai mencalonkan pasangan,” tuturnya.

“Kita malu, masa yang menjadi lawan bukan yang berotak, tapi kotak,” pungkas Anggota Baleg DPR itu. (*)

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Calon Tunggal Pilkada Meningkat Tajam, PAN Usulkan Syarat Pencalonan Tak Dipersulit"

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait