Salah satu faktor yang turut mendukung keberhasilan Pilkada Serentak 2024 adalah penggunaan teknologi digital. Dengan pendekatan digital surat pemberitahuan dan informasi terkait Pilkada dapat disampaikan dengan cepat kepada pemilih termasuk narapidana yang ada di Lapas.
"Pendekatan digital menjadi salah satu cara untuk memastikan seluruh pemilih termasuk warga binaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan tepat waktu," tuturnya.
Kepala Lapas Kelas II A Samarinda, Hudi Ismono, menyatakan bahwa acara ini menjadi sebuah kehormatan bagi pihaknya karena mendapatkan perhatian khusus dari Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dan jajaran Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri.
"Alhamdulillah, sejauh ini pelaksanaan berjalan dengan lancar, aman, dan terkendali," ungkap Hudi.
Pihak Lapas mencatat bahwa tidak seluruh narapidana dapat menyalurkan hak pilihnya. Beberapa di antaranya tidak dapat berpartisipasi dalam pemilihan karena permasalahan teknis, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak sesuai atau alamat yang tercatat berbeda dengan domisili sebenarnya.
"Beberapa narapidana tidak dapat menggunakan hak suaranya karena NIK yang bermasalah atau alamat yang masih tercatat di luar Samarinda," jelas Hudi.
(tim redaksi)