POLITIKAL.ID - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menahkodai Partai Demokrat sebagai Ketua Umum periode 2020-2025 menggantikan posisi ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Kongres Partai Demokrat (PD) beberapa waktu lalu.
Analis Politik UIN Jakarta Bakir Ihsan menilai peluang Demokrat di tangan AHY tergantung pada dua faktor. Pertama, keterpilihan AHY tidak bisa dilepaskan dari sosok SBY yang masih menjadi sentral atau magnet di partai.
Kedua, keberhasilan SBY menjadi presiden dua periode juga menjadi preferensi mengapa AHY berhasil didapuk menjadi Ketum Demokrat.
"Minimal ada harapan yang sama Demokrat bisa meraih efek elektabilitas sebagaimana awal Demokrat berdiri yang bergantung pada nama SBY," kata Bakir saat dihubungi SINDOnews, Rabu (18/3/2020).
Menurut dia, modal ini setidaknya bisa menjadi pijakan awal AHY untuk membesarkan Demokrat dengan catatan mampu merangkul beragam potensi di partai dan mentransformasikan dirinya serta melembagakannya dalam organisasi Demokrat yang kuat.
"AHY tidak bisa sepenuhnya seperti SBY yang secara politik sudah memiliki modal kuat. Posisi SBY sebelum mendirikan Demokrat sudah menjadi sosok yang memiliki popularitas dan akseptabilitas, kemudian akhirnya terbukti dengan elektabilitasnya," ujar Bakir. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Nakhodai Demokrat, Pengamat: AHY Tak Bisa Sepenuhnya seperti SBY"