POLITIKAL.ID - Wakil Sekjen PKB Saiful Huda memberikan tanggapannya terkait kemungkinan PDIP bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB. Saiful Huda menilai konfigurasi politik akan rumit ketika PDIP jika PDIP turut bergabung. Sebabnya adalah suara PDIP di 2019 yang melampaui Gerindra dan PKB. "Tapi kan kemungkinan konfigurasinya agak rumit ya. Mau enggak, misalnya secara suara Gerindra kan di bawah PDIP, kira kira kan begitu. Itu agak rumit tuh konfigurasinya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9). Sementara itu Huda lanjut mengatakan Gerindra mendorong ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Ia menilai, lebih logis jika Gerindra hanya akan berkoalisi dengan partai menengah.
"Iya, pasti rumit, fatsun politiknya agak susah. Karena itu kenapa pula semangat kami dengan Gerindra membangun koalisi itu karena bayangannya ini bagian dari komitmen kita paling enggak tiga pasangan dalam pemilu nanti," ungkap Huda. Kendati demikian ia mengatakan penambahan anggota koalisi baru tergantung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. "Kita serahkan ke pak Prabowo dan Gus Muhaimin ya. Tentu beliau punya hitungan-hitungan bagaimana supaya mekanisme dan skema tiga pasangan ini bisa didorong," tutup Huda. Sebelumnya Gerindra mengatakan ada kemungkinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk dipasangkan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa. Kendati demikian ia mengatakan, karena Gerindra sudah membentuk koalisi dengan PKB, sehingga penentuan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung harus dibahas juga dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. “Semua ada kemungkinan (Prabowo-Puan dipasangkan) tapi juga harus dibicarakan dengan pak Muhaimin,” ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8). Meski Gerindra membuka komunikasi dengan PDIP, namun tidak akan meninggalkan PKB. PKB tetap akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan anggota koalisi baru yang bakal bergabung.
“Gerindra tidak pernah ninggal orang,” tegas Desmond. (*)