Sabtu, 23 November 2024

PKB Buka Pintu Koalisi dengan PKS, Sebut Bakal Menjadi Magnet untuk Partai Lain

Kamis, 9 Juni 2022 15:5

IST

POLITKAL.ID - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa partainya membuka pintu untuk membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jazilul mengatakan koalisi partainya dengan PKS diyakini akan menjdi magnet bagi partai politik lain dan akan menjadi seperi koalisi semut merah. "Kalau terjadi koalisi PKB dan PKS, ini sesuatu yang baru maka akan menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut. Minimal partai-partai di luar partai-partai gajah. Ini bisa menjadi koalisi semut merah, kecil tapi berasa," kata Jazilul kepada wartawan Rabu (8/6). Lebih lanjut ia mengatakan PKB dan PKS memiliki romantisme masa lalu ketika bergabung dalam koalisi Poros Tengah bersama sejumlah parpol berbasis Islam seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ketika berhasil menjadikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden RI pada 1999. Koalisi PKB dan PKS kemudian kembali terjalin di Pemilu 2004 saat mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK) sebagai pasangan capres-cawapres. Jadi kata dia, Koalisi PKB dan PKS bukan hal baru bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. "Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin," pungkasnya. Jazilul menegaskan kembali, PKB sangat mungkin berkoalisi dengan PKS jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan ke arah yang lebih baik. Kendati demikian ia mengatakan bahwa koalisi harus didahului dengan komunikasi dan kesepahaman. Menurutnya, situasi Pemilu 2024 yang tidak menghadirkan calon petahana bakal menjadi momentum baru bagi parpol menengah seperti PKB dan PKS untuk menunjukkan taring. "Apakah mampu mendudukan pasangan yang diharapkan masyarakat yang nantikan akan memberikan jalan baru bagi Indonesia dimana hari ini mengalami kesulitan. Kami yakin, seandainya kami bergabung pasti ada partai-partai lain yang bergabung," lanjutnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait