Sabtu, 23 November 2024

Politikus PDIP Menilai Pemerintah Masih Lamban dalam Tangani Wabah Corona

Minggu, 22 Maret 2020 23:20

Anggota DPR Adian Napitupulu mengatakan, negara harus menyiapkan banyak eskavator jika penanganan wabah virus corona masih lambat dan berbelit-belit. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

POLITIKAL.ID - Wabah COVID-19 atau virus corona diprediksi bakal memuncak pada bulan Mei-Juni mendatang. Anggota DPR Adian Napitupulu mengatakan, negara harus menyiapkan banyak eskavator jika penanganan wabah virus corona masih lambat dan penuh dengan birokrasi yang berbelit.

Adapun eskavator itu dimaksudkan untuk menggali kuburan jika ribuan atau belasan ribu orang meninggal dunia akibat virus corona. Adian berpendapat, kuburan massal harus dicegah dengan segala cara.

"Salah satunya adalah dengan membuka keran impor untuk alat-alat medis baik utuh maupun bahan baku terkait virus corona, apakah itu masker, alat pelindung diri (APD), thermometer, sarung tangan, sanitizer, disinfektan bahkan hingga alat test (Rapid Test)," ujar Adian Napitupulu dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, semua pihak yang sanggup mengimpor alat-alat tersebut selama kriteria dan uji alatnya layak, harus diberi extra kemudahan impor.

"Bila perlu sementara waktu di bebaskan dari bea impor dan pajak agar alat alat itu menjadi murah di beli siapapun," ungkapnya.

Dia berpendapat, membebaskan semua pihak yang akan memasukkan alat-alat medis terkait corona dari birokrasi impor akan membuat semua alat medis itu akan membanjiri indomart, carefour, alfamart hingga apotik, toko obat.

Bahkan lanjut dia, bisa jadi membanjiri warung-warung kelontong di perkampungan dan pasar pasar tradisional.

"Dalam situasi ini, kebanjiran lebih baik daripada kekurangan," ujarnya.

Dia mengatakan, tugas pemerintah menjadi lebih ringan, karena peran mengadakan alat medis yang tadinya dimonopoli penuh baik anggaran maupun distribusinya oleh pemerintah, berikutnya diambilalih oleh banyak orang.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait