"Kinerjanya sudah bagus, dan akan diperbaiki terus," jelas Prabowo.
Ia mencontohkan, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang mampu meningkatkan jumlah produksi pesawat angkut militer, CN-235.
Kemampuan produksi PTDI, kata Prabowo, awalnya diperkirakan hanya mampu membuat dua sampai tiga pesawat per tahun. Namun, sekarang meningkat menjadi delapan unit pesawat CN-235 dalam satu tahun.
"Ini sangat bagus, karena permintaan CN-235 di banyak negara cukup tinggi, cukup baik," ujarnya.
Ia menyatakan permintaan pesawat penumpang sipil angkut turboprop kelas menengah bermesin dua itu mencapai seratus unit dari berbagai negara.
"Perhitungan kami, kurang lebih ada permintaan sampai dengan seratus pesawat CN-235 dari Afrika, Amerika Latin, dan sebagainya," tuturnya.