"Kampung kami ini terisolir, tapi kami betah karena ketika kami pulang kampung tidak ada kampung lagi. Permasalahan kami di sini adalah sistem zonasi, sehingga untuk pendidikan SMA kami hanya menyediakan Paket C," ujar Sudirman, Sabtu (20/7/2024).
Warga yang kesehariannya berprofesi sebagai nelayan itu berharap, kedatangan Brigjen Dendi untuk bersilahturahmi ke ratusan warga Desa Muara Pantuan membawa harapan baru.
"Kami ucapkan syukur Alhamdulillah atas kedatangan Pak Jenderal. Harapan kami adalah komitmen bapak yang kami nantikan ke depan," ucapnya.
Mendengar keluhan warga tersebut, Brigjen Dendi mengaku cukup memahami kegelisahan warga mengenai daerah terisolir.
"Ada tiga hal yang saya yakini penting untuk kesejahteraan masyarakat. Pertama, negeri yang aman. Kedua, badan yang sehat. Ketiga, ketersediaan makanan pokok," sebut Brigjen Dendi.
Menurutnya, apabila tiga hal tersebut terpenuhi, maka semua kenikmatan dunia bisa dirasakan. Beigjen Dendi menegaskan, warga yang tinggal di kawasan Delta Mahakam harus diperjuangkan bersama.
Apalagi, kondisinya hanya ada satu puskesmas untuk penduduk Desa Muara Pantauan yang berjumlah 3.000 orang. Untuk jenjang pendidikan juga baru tersedia TK, SD, dan SMP.
"Kuncinya adalah jangan menyerah dengan keadaan. Semoga ada warga sini yang bisa menjadi jenderal," harap Jenderal yang pernah dua kali bertugas pada Operasi Tempur di Timor-Timur itu.