POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pembangunan smelter nikel di Desa Pendingin, Sangasanga, Kukar bakal jadi daya tarik investasi di Kalimantan Timur. Smelter nikel yang dibangun oleh PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) ditarget beroperasi tahun 2023 mendatang. "Tergetnya satu tahun kedepan sudah bisa beroperasi, tahun 2023," kata Puguh Harjanto, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Rabu (19/1/2022). Menurut Puguh, nantinya smelter nikel tidak hanya mengolah bahan baku yang berasal dari Kaltim, namun juga bahan baku yang dikirim dari Sulawesi. Dengan beroperasinya smelter nikel di Sangasanga, tentunya akan menarik investor ke Bumi Mulawarman. "Smelter nikel ini menjadi aspek komparatif dalam menarik investor ke Kaltim, untuk investasi nikel," jelasnya. "Hilirisasi ada di Kaltim, bahan baku ditarik ke sini. Proses hilirisasi bahan baku tidak hanya dari dalam Kaltim, tapi juga dari luar Kaltim bisa diproses di sini," lanjutnya. Selain investasi, efek lainnya juga dari sisi penyerapan tenaga kerja. Hal ini tentunya akan mendukung atmosfer perekonomian di Kaltim. Sementara itu, untuk realisasi investasi tahun 2021 dan target investasi 2022 belum bisa disampaikan. Menurut Puguh, baik realisasi investasi triwulan IV dan target realisasi investasi 2022 masih diverifikasi oleh Kementerian Investasi RI. "Masih menunggu verifikasi Kementerian Investasi semoga di akhir Januari ada rilis. Akan kami lihat nanti dan evaluasi investasi tahun lalu, dan target-target investasi tahun ini termasuk pembangunan smelter ini berdampak ke realisasi investasi," pungkasnya. (ADV/Kominfo Kaltim)