Jumat, 22 November 2024

Soal Gratifikasi, Samsun Ngaku Belum Dapat

Selasa, 9 November 2021 1:37

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Dugaan gratifikasi berhembus menyasar 24 anggota DPRD Kaltim. Isu tak sedap itu muncul setelah wakil rakyat menyetujui pergantian Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK kepada Ketua Komisi III, Hasanuddin Mas'ud atas usulan fraksi Golkar. Walaupun, usulan yang terkesan intrupsi itu mengorbankan agenda sidang lainnya pada rapat paripurna ke 25 tanggal 2 November 2021 pekan lalu. Ditanya soal dugaan suap atau negosiasi reposisi pucuk pimpinan itu dibantah Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun. Bahkan ketika ditanya awak media, wakil rakyat dua periode di Karang Paci itu melontarkan goyunan humor. "Aku baru tahu ada begitu (gratifikasi, red). Enggak ada tahu, tapi kok aku enggak ada dapat ya ?," kata Samsun sapaanya berguyon. Silang pendapat terkait pergantian sah atau tidak itu semakin meruncing, lantaran gugatan Makmur HAPK yang didaftarkan ke PN Samarinda sedang menunggu jadwal gelar sidang. Sebagaimana diketahui pula, putusan Mahkamah Partai (MP) Golkar menolak permohonan sepenuhnya Makmur dan penasihat hukumnya. Diketahui pula fraksi Gerindra adalah partai satu - satunya yang tidak setuju dengan pergantian sebelum proses hukum Makmur di PN resmi diputus dan berkekuatan hukum tetap. Kendati begitu diwartakan sebelumnya, secara personal, Jawad Sirajuddin memberikan pandangan jika pergantian sebelum inkrach dari PN, lebih dulu meminta pendapat dari para ahli hukum. Tak hanya itu, sikap dari masyarakat yang tergabung dalam Aliansi pimpinan ormas daerah (Aorda) Kaltim yang dikordinatori Muh Dzailani menyatakan, sikap 24 yang hadir dan 12 wakil rakyat secara virtual tidak sah. Mereka secara langsung menemui unsur pimpinan dewan hari Senin kemarin. Sifat pernyataan sikap dan silaturahim itu disebut biasa. Sebab bertandangnya Aorda itu perihal tentang tembusan saja kepada dewan dan tidak lebih. "Menerima tembusan surat pernyataan sikap kepada gubernur. Salah satunya tembusannya diberikan juga ke sekretariatan," terang dia. Terkait pasca upaya pelengseran Ketua DPRD itu, komunikasi antar pimpinan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan, keduanya kerap berdiskusi terkait urusan kedewanan. "Kata diskusi bareng. Pak Makmur itu negarawan. Pak Makmur orangnya santai," pungkasnya. (*) https://youtu.be/lPoT2id-E6U
Tag berita:
Berita terkait