Hasto menjelaskan salah satu faktor kuat yang membuat Mahfud MD mantap untuk mundur adalah pernyataan Jokowi soal memihak dan kampanye.
Menurut Hasto, pernyataan Presiden Jokowi tersebut telah memancing sentimen negatif, sehingga lebih baik Mahfud MD segera meninggalkan kabinet.
"Terlebih setelah ada sentimen negatif yang begitu besar, sampai ada gerakan unfollow sosial media dari Presiden Jokowi. Itu yang kemudian kami cermati.
Tapi, Prof Mahfud sebagai pendekar hukum juga harus menempatkan skala prioritas pada kepentingan bangsa dan negara," jelas Hasto Kristiyanto.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku sudah bertemu dengan Mahfud MD.
Namun pertemuan tersebut tidak membahas soal rencana pengunduran diri dari kursi Menko Polhukam.
Menurut Pratikno, Mahfud MD kemarin cuma menyampaikan permintaan untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.