Menurutnya, sejak 2020-2023, Kemenkeu berhasil menghemat belanja hingga 2,12 triliun melalui pola kerja baru, hingga pengurangan jumlah pegawai. Pada 2019 jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkeu mencapai 82.468 orang dan sekarang menjadi 78.882 orang (berkurang 3.586).
"Kita setiap tahun melakukan negative growth, artinya jumlah yang retired dibandingkan yang direkrut baru, lebih kecil yang direkrut sehingga total headcount menurun," jelasnya.
Berdasarkan data Kemenkeu, penghematan dari jumlah pegawai yang berkurang ini mencapai Rp902 miliar. Sedangkan penghematan dari pengendalian belanja seperti perjalanan dinas mencapai Rp534,42 miliar.
Kemudian, penghematan dari sisi pembayaran belanja pegawai dengan optimalisasi SDM sebesar Rp9,46 miliar, hingga pengadaan collaborative tools secara terpusat berhasil menghemat anggaran sebesar Rp290 miliar.
"Kita juga terus melakukan kolaborasi antar unit dan kebijakan negatif growth pegawai, penggunaan sarana dan prasarana yang makin optimal dan bisa di-share. Jadi nggak ada lagi ruang rapat yang di kavling untuk satu direktur atau satu dirjen, namun bisa di-share," pungkasnya.
(Redaksi)