POLITIKAL.ID - Suharso Monoarfa menegaskan bahwa dirinya hingga saat ini masih menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Suharso Monoarfa tidak mengakui hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Banten yang memberhentikan dirinya. Hal itu Suharso Monoarfa sampaikan di hadapan kader PPP yang tengah menghadiri workshop DPRD PPP se-Indonesia di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9). "Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar," ujar Suharso dikutip dalam sebuah video. Seorang elite PPP membenarkan kehadiran Suharso di tengah workshop. Menteri PPN/Bappenas lanjut mengatakan telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya.
"Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya," tegasnya. Suharso pun meminta jangan membawa-bawa Presiden Joko Widodo dalam kisruh PPP. Ia bilang, Presiden Jokowi tidak ikut campur.
"Jangan bawa bawa nama presiden, jangan bawa bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," ujarnya. "Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," tegasnya. Suharso menegaskan tidak ingin ada konflik di PPP jelang Pemilu 2024. Semua kader PPP telah lelah terus dihantam konflik.
"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi yang tidak mau konsolidasi minggir," kata Suharso. (*)