Budiman beralasan bahwa, amanah sebagai pemimpin Indondesia ke depan jauh lebih sulit, sehingga kemenangan tidak perlu dirayakan dengan hura-hura.
Ia menegaskan, TKN akan lebih banyak berfokus pada pemenuhan janji-janji semasa kampanye.
"Bagaimana pun juga, justru perjuangan yang berat baru akan dimulai loh, dan memenangkan pemilu berat, tapi jauh lebih berat adalah menuntaskan janjinya. Lebih banyak risikonya," ungkap Budiman Sudjatmiko.
"Kata Kennedy (John F Kennedy, mantan Presiden Amerika Serikat), berkampanye itu kaya membaca puisi, tapi memerintah itu kan menulis prosa, jauh lebih susah, butuh logika, lebih berat," tambahnya.
(REDAKSI)