“Jika dibandingkan dengan 10 hari ke lima masa kampanye, jumlah tersebut memang menurun. Meski demikian, perlu diingat kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II dengan Kemendagri, Bawaslu, KPU, dan BNPB, agar ada jaminan keamanan serta perlindungan hukum bagi penyelenggara,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/11/2020).
Pada periode 5-14 November 2020, ada 19 pengawas yang mengalami kekerasan verbal dan 12 kekerasan fisik.
Salah satu peristiwa dimana pengawas mendapatkan kekerasan verbal terjadi di Kabupaten Banyuwangi.
Afifuddin juga menerangkan mengenai kampanye daring yang tidak banyak dilakukan oleh paslon dan tim sukses.
Mereka mengalami sejumlah kendala dalam menyelenggarakannya, seperti jaringan internet tidak mendukung dan kepemilikan gawai oleh pemilih sebagai target peserta kampanye. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Bawaslu Sebut Puluhan Pengawas Alami Kekerasan Verbal dan Kekerasan Fisik"