Sejumlah pengamat melihat eskalasi ini sebagai perang dingin baru.
AS-China memang intens membalas dengan sanksi untuk menghukum satu sama lain.
"Saya pikir kita berada dalam spiral yang berbahaya dan terjal ke bawah. Bukan tanpa sebab," ujar direktur Pusat Hubungan AS-China di Asia Society, menanggapi hubungan diplomatik kedua negara, dikutip dari The New York Times.
Craig Allen, Presiden Dewan Bisnis AS-China mengatakan dia khawatir dengan meningkatnya "adu mulut" dari dua negara.
Apalagi mereka, mewakili 40% dari output ekonomi global.
"Jika kita (AS-China) saling berteriak dan membanting pintu, maka dunia akan menjadi tempat yang sangat tidak stabil dan bisnis tidak dapat direncanakan," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul "Selamat Datang Perang Dingin AS-China"