Sabtu, 23 November 2024

Upaya Pelestarian Warisan Bersejarah, Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Bangun Kawasan Budaya

Senin, 22 April 2024 20:18

POTRET - Kadisdikbud Kukar./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Banyak situs bersejarah yang ada di Kutai Kartanegara menjadi warisan budaya berserjarah yang tak ternilai harganya.

Atas hal itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kesultanan Kutai membangun sinergi yang kuat dalam upaya melestarikan warisan budaya yang kaya.

Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen untuk menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat (Kukar).

Salah satu bentuk kerja sama yang terlihat adalah dalam upaya pelestarian situs-situs bersejarah.

Pemkab Kukar bekerja sama dengan Kesultanan Kutai dalam pemeliharaan untuk memastikan warisan bersejarah tersebut tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Tidak ketinggalan, promosi pariwisata berbasis budaya juga menjadi fokus dalam kerja sama ini. Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai bekerja sama dalam upaya mempromosikan destinasi pariwisata yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.

Lebih dari itu, sebuah langkah monumental juga telah diambil oleh dengan menetapkan wilayah sekitar Kedaton Kutai Kertanegara Ing Martadipura hingga Museum Mulawarman sebagai Kawasan Budaya Tenggarong.

Penetapan Kawasan Budaya Tenggarong ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam upaya melestarikan warisan budaya yang kaya.

“Kami berharap dengan penetapan Kawasan Budaya Tenggarong, akan ada sinergi yang lebih erat antara Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam melestarikan warisan budaya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Thauhid Afrilian Noor, Sabtu (20/4/2024).

Lebih dari sekadar simbol kebudayaan, Kawasan Budaya Tenggarong telah menjadi pusat kegiatan, seperti yang terlihat dalam pelaksanaan Gerakan Etam Mengaji Alquran Idaman selama Ramadan 2024.

Thauhid menambahkan bahwa kawasan ini akan dikelola untuk mengadakan berbagai kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat setempat dan pengunjung, termasuk inisiatif pemindahan Car Free Day (CFD).

“Kami ingin menciptakan ruang terbuka yang aman dan nyaman bagi masyarakat untuk berolahraga dan berkegiatan tanpa terganggu oleh lalu lintas,” jelas Thauhid.

Ia juga menekankan pentingnya Kawasan Budaya Tenggarong sebagai sarana edukasi dan pengenalan sejarah serta budaya Kutai kepada anak-anak dan generasi muda. (adv/diskominfo kukar)

 

Tag berita: