Dari dasar data tersebut, Pemkot Surabaya mendetailkan siapa saja atau keluarga yang ada di situ.
Ia mencontohkan dalam satu perusahaan setelah dilakukan test ditemukan 1 orang positif, maka satu orang itu langsung dilakukan tracing untuk seluruh keluarganya.
"Dan orang itu kita masukkan sebagai ODR," katanya.
Setelah itu, kata dia, dokter mendatangi rumahnya dan melakukan pemeriksaan.
Jika kondisinya berat, maka dimasukkan ke rumah sakit.
Namun, jika kondisinya tidak berat orang tersebut dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk isolasi.
Namun demikian, ia mengaku ada beberapa yang tidak mau karena mereka menyatakan tidak positif dan ingin melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Nah ketika melakukan isolasi mandiri di rumah itu, kami memberikan makan supaya mereka tidak keluar (rumah). Setiap hari kelurahan mengirim makan 3 kali sehari. Siangnya kita berikan telur dan jamu. Itu mereka isolasi mandiri. Kadang-kadang ada vitamin," ujarnya.
Selain itu, Risma menyatakan saat ini pihaknya terus gencar melakukan rapid test (tes cepat) massal dan swab di beberapa lokasi yang dinilai ada pandemi. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Zona Hitam Surabaya dan Siasat Risma Akhiri Corona"