POLITIKAL.ID - Brigjen TNI Dendi Suryadi menghadiri bakti sosial serta kegiatan khitanan massal di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kahadiran Brigjen TNI Dendi Suryadi disambut hangat ratusan masyarakat yang sudah berkumpul di Lapangan Sebulu Ilir.
Tak jarang, ibu-ibu nampak sumringah saat bersalaman dengan Jenderal TNI berdarah Kutai ini.
"Sebulu-Muara Kaman," ujar Dendi.
"Cakepp," sorak emak-emak Sebulu.
"Kenalan dulu biar nyaman," kelakar eks Komandan Korem (Danrem) 091 ASN Korem 091/Aji Surya Natakesuma yang membawahi 9 satuan kabupaten/kota dan 1 satuan tempur yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Dendi Suryadi mengingatkan warga Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap demam berdarah.
Ia khawatir, pada musim penghujan, kasus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti melonjak tajam. Apalagi, pemukiman di Kecamatan Sebulu berada di kawasan perairan maupun rawa.
"Demam berdarah sedang menjadi wabah, tingkat kematiannya cukup tinggi di kabupaten etam ini," ujar Jendral yang pernah dua kali bertugas pada Operasi Tempur di Timor-Timur.
"Karena itu, jaga kebersihan rumah, hindari air yang menggenang. Sehingga anak, bini, suami kita tidak ada yang sakit demam berdarah," sambungnya.
Tips Pencegahan DBD
Melansir ayosehat.kemkes.go.id, berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Diantaranya adalah:
* Memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela
* Menggunakan repellent atau obat oles anti nyamuk
* Memakai baju lengan panjang dan celana panjang
* Menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang)
Dengan mengetahui dan menjalankan beberapa langkah diatas, diharapkan mampu meminimalisir kemungkinan paparan demam berdarah dengue.
Kasus DBD Kukar Tertinggi di Kaltim
Sebagaimana diketahui, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kukar merupakan yang tertinggi di Kaltim sepanjang 2023-2024, mencapai 1.355 kasus.
Masalah DBD di kabupaten ini makin mengkhawatirkan karena jumlahnya meningkat setiap tahun.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kukar, kasus DBD di kabupaten tersebut hanya 186 kasus pada 2021. Setahun kemudian, pada 2022, angka DBD meningkat menjadi 843 kasus dan naik lagi menjadi 1.118 kasus pada 2023.
Dinkes Kukar mencatat, kasus DBD rata-rata menyerang kelompok usia 5-15 tahun. Ada tiga kecamatan dengan angka DBD tertinggi pada 2023. Ketiganya yaitu Sebulu, Muara Kaman, dan Tenggarong Seberang.