Sebab kata dia, penting untuk fokus untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, menghadapi ketegangan Natuna dan kedisplinan Prajurit.
"Apalagi, Panglima Yudo Margono Pernah mendapat julukan sebagai Bapak Infrastruktur TNI Angkatan Laut saat melaksanakan tugas dengan proritas utama pembangunan SDM dan Peningkatan Teknologi Alutsista serta memperhatikan kesejahteraan Prajurit," tambah Arsyad.
Hal tersebut dianggap strategis untuk memimpin dan memperkokoh pertahanan negara karena Indonesia merupakan negara yang lebih dari 60% wilayahnya adalah perairan.
“kita lihat indikasi konflik Inter negara superpower dunia yang tak kunjung berakhir seperti yang terjadi di Laut Cina Selatan (laut Natuna). Hadirnya QUAD, AUKUS, dan gen ancaman lainnya membuat suasana tegang perairan indonesia dan ini harus disikapi dengan cara yang benar," ujarnya lagi.
Lanjut ia mengatakan, dibawa kepemimpinan Yudo yang memiliki pengalaman, diharapkan visi Indonesia menjadi poros maritim dunia dapat diwujudkan.
"Mengingat visi besar Indonesia sebagai poros maritim dunia, saya kira di bawah kepemimpinan Panglima Yudo lah waktu yang tepat untuk mewujudkan itu. apalagi Panglima Yudo memiliki pengalaman memimpin pasukan sebagai Pangkogabwilhan I untuk mengerahkan operasi siaga tempur dan menjaga wilayah Laut Natuna Utara pada awal tahun 2020,” tutup Arsyad.
(Redaksi)