POLITIKAL.ID SAMARINDA - Sejumlah aktivis dan akademisi dari XR Bunga Terung menberikan sototan terhadap Pilkada 2024 yang dinilai tidak pernah menghadirkan solusi krisis iklim.
XR Bunga Terung menilai meskipun ancaman perubahan iklim semakin nyata, isu lingkungan belum menjadi prioritas utama dalam agenda debat politik atau program calon kepala daerah.
Kritik itu juga bertujuan ganda, satu lainnya untuk menanggapi pidato pemimpin negara di G20 yang mengikuti Konperensi Tingkat Tinggi di Rio de Jeneiro, Brasil. Saat itu, Presiden Prabowo mengemukakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur dipengaruhi oleh perubahan iklim yang berdampak pada Jakarta.
Digambarkan sebagai Kota Rimba, sponge city dan sebutan bernuansa hijau lainnya, Ibu Kota Nusantara dibayangkan akan menjadi contoh ideal dari kota yang berkelanjutan dan ramah iklim.
Faktanya, Kalimantan Timur sendiri walau kerap disebut sebagai Heart of Borneo bukanlah wilayah yang tuna masalah dan dampak dari perubahan iklim.
Pernah mendeklarasikan diri sebagai Provinsi Hijau, sampai dengan saat ini pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur masih ditopang oleh industri ekstraktif, baik yang mengektraksi mineral dan batubara maupun mengekstraksi hutan.