Senin, 29 April 2024

Isran Noor Pergi ke Amerika Sepakati Perdagangan Emisi Karbon Kaltim dengan Bank Dunia

Selasa, 16 Mei 2023 12:0

BERSALAMAN - Gubernur Isran Noor saat bertemu di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington DC, Amerika Sertikat bahas emisi karbon, secara offline dan online juga dihadiri oleh staf Bank Dunia yang berada di London (UK) dan Afrika Selatan. / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor tengah bertemu dengan pihak World Bank (Bank Dunia) menjalin kerjasama terkait kesepakatan perdagangan emisi karbon Bumi Mulawarman, sehingga menjadi nilai tambah bagi Kaltim.

Dalam agenda ini dikabarkan tengah berada di Washington DC, Amerika Serikat (USA).

1 juta ton CO2e kelebihan penurunan emisi karbon Kaltim untuk periode 2019-2020 sepakat bakal dibayar oleh Carbon Fund (World Bank).

"Alhamdulillah sepakat, 1 juta ton CO2e kita akan dibayar oleh Carbon Fund, Bank Dunia," sebut Gubernur Isran Noor, Selasa (16/5/2023) dalam keterangan resminya.

Negosiasi dan lobi-lobi yang dilakukan Isran Noor dalam waktu dua hari, secara maraton.

Pertemuan dilakukan Gubernur Isran Noor setelah tiba dari Sao Paulo, Brasil, pada Selasa, 9 Mei 2023 sekitar pukul 14.00 waktu USA, dan digelar selama tiga jam hingga pukul 15.00 waktu USA.

Pertemuan kedua dilanjutkan pada Rabu, 10 Mei 2023, mulai pukul 09.00 hingga 14.00 waktu USA, dan diselenggarakan di di Kantor Pusat Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat.

Gubernur Isran Noor turut menjelaskan bahwa kesepakatan 1 juta ton CO2e penurunan emisi itu akan menambah pendapatan Kaltim dari hasil pembayaran berbasis kinerja (result based payment) untuk penurunan emisi karbon.

Carbon Fund juga memastikan bakal membeli kelebihan penurunan emisi Kaltim untuk laporan pertama tahun 2019-2020 sebesar 1 juta ton CO2e dari total 10 juta ton CO2e.

“Adapun penentuan harga per ton CO2e akan dilakukan antara tim negosiator Kaltim dan Pemerintah Indonesia dengan Tim Bank Dunia setelah laporan penurunan emisi pertama Kaltim diterima oleh Carbon Fund dari pihak auditor Bank Dunia,” jelas Isran Noor.

“Kita patut bersyukur dengan kesepakatan ini dan berharap kelebihan penurunan emisi yang sekitar 9 juta ton CO2e juga terbayarkan nantinya,” sambungnya.

Sementara itu, Isran Noor turut mengajak International Finance Corporation (IFC) memasarkan kelebihan penurunan emisi Kaltim.

IFC merupakan lembaga donor pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta.

World Bank (Bank Dunia) telah menyetujui untuk membeli tambahan penurunan emisi Kaltim sebesar 1 juta ton dari total 10 juta ton CO2e.

Periode 2019-Desember 2020, Kaltim mendapat target penurunan emisi sebesar 22 juta ton CO2e melalui Program Forest Carbon Partnership Facilitty Carbon Fund (FCPF CF). Faktanya, Kaltim sukses menurunkan emisi hingga 32 juta ton.

Terdapat kelebihan penurunan emisi sebanyak 10 juta ton CO2e

Sementara Carbon Fund setelah lobi yang dilakukan Isran Noor, bersedia membeli 1 juta ton CO2e dari sisa penurunan emisi yang berhasil dilakukan Kaltim.

“IFC akan membantu Kaltim untuk memasarkan kelebihan emisi sebanyak 9 juta ton CO2e kepada pihak multinasional swasta semisal Google, Delta Airlines, Microsoft, IKEA, Shell, Unilever, dan BP,” beber Isran Noor.

Pada dua pertemuan ini, pejabat Bank Dunia menemui delegasi Kaltim yang dipimpin langsung Gubernur Isran Noor didampingi Staf Khusus Gubernur Kaltim untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup

Opsi pemasaran sisa penurunan emisi ini bisa dilakukan dalam tiga model.

Pertama dengan sistem perdagangan dua pihak (bilateral), kedua melalui proses lelang dan ketiga didaftarkan ke bursa carbon (carbon exchange).

Diplomasi internasional yang dilakukan Isran Noor membuat Bank Dunia melalui IFC bersedia membantu memfasilitasi Kaltim untuk perdagangan dua pihak (bilateral) antara Kaltim dengan pihak swasta atau melalui proses lelang.

“Proses pesiapan lelang bisa memakan waktu satu bulan, namun transaksi lelang hanya dilaksanakan pada satu sampai dengan tiga hari,” tandasnya.

(Redaksi)

Tag berita: