Lebih lanjut kata dia, tak dapat dipungkiri banjir di Samarinda turut disumbang dari pertambangan batubara.
Selain itu pula batubaa meninggalkan ratusan kolam tambang yang sebelumnya turut merenggut korban jiwa. Dengan begitu kolam bekas tambang mesti manfaatkan untuk kepetingan menanggulangi banjir.
"Lubang eks tambang da 119 tak aktif, itu bisa jadi kolam retensi air hujan," tambah Andi Harun.
Selain optimalisasi anggaran, penanggulangan banjir di Samarinda mesti dilaksanakan dengan konsisten tidak hanya dinas PU semata.
"UPTD yang akan bertanggungjawab memingkirkan sepenuhnya penanganan banjir, biar fokus ditangani," imbuhnya. (Redaksi Politikal - 001)