Menurut dia, banyaknya permintaan dari rekanan (perusahaan) untuk tes karyawannya membuat pihaknya membuka layanan berbayar.
“Itu salah satu screening yang bisa dilakukan saat ini. Banyak karyawan habis off dan kembali bekerja, perusahaan mensyaratkan pakai surat bebas Covid-19,” kata dia.
“Karena itu kami membuka layanan itu buat orang tanpa gejala (OTG),” sambungnya.
Disinggung soal ada upaya mengkomersilkan layanan rapid tes di tengah keterbatasan alat uji dan darurat kesehatan, Lucia membantah.
Menurutnya, layanan tersebut semata-mata hanya usaha mandiri menjawab kebutuhan masyarakat umum termasuk para karyawan perusahaan.
“Karena selama ini mereka bingung mau tes dimana,” kata dia.
Sementara rapid tes yang disediakan oleh pemerintah hanya mengakomodasi orang-orang yang bergejala Covid-19.