POLITIKAL.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons Kebijakan Presiden Jokowi melarang aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat buka puasa bersama selama Ramadan.
Himbauan itu menyulut pro dan kontra, bahkan disebut bisa membuat Jokowi dicap anti-Islam. Yahya menilai aturan itu sebagai hal yang biasa. Dia berpendapat acara buka bersama selama ini juga cenderung sekadar pesta.
Dicap apa? Cap apa? Wong ini juga sesuatu yang biasalah. Ya, selama ini orang buka bersama tuh apa sih yang dilakukan?" kata Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3).
Dia mengatakan orang NU justru keberatan jika diundang ke acara buka bersama. Yahya berkata orang NU biasanya langsung bersiap salat Tarawih setelah selesai berbuka puasa.
Yahya menyarankan masyarakat untuk mengubah kegiatan buka bersama. Dia menyayangkan bila kegiatan buka puasa bersama sekadar pesta.