POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Mangkraknya proyek taman tepian Mahakam di jalan Slamet Riyadi, Karang Asam yang menghabiskan anggaran APBD Samarinda sebesar Rp 14,66 miliar mendapat sorotan anggota Komisi III DPRD Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie. Novan sapaanya bersama Komisi III akan melakukan review terkait semua kegiatan pembangunan Kota Samarinda baik tahun sebelumnya ataupun tahun berjalan. "Kalau kami terus terang akan melakukan review terkait semua kegiatan yang ada. Kita komisi III akan minta keterangan dari OPD yang ada bagaimana kegiatan-kegiatan ini bisa tidak terselesaikan di tahun berjalan," ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Rabu (24/3/2021). Keterlambatan penyelesaian proyek dinilai Novan akan merugikan masyarakat. Sebab, pembangunan daerah diperuntukkan untuk dapat digunakan seluruh masyarakat yang telah memberi sumbangsih anggaran. "Ini merugikan masyarakat, seharusnya fasilitas umum bisa dinikmati masyarakat," imbuhnya. Namun hal utama yang menjadi dasar penilaian Komisi III adalah terkait kemampuan anggaran daerah. Semua proses anggaran sebut Novan sudah sesuai dengan ketentuan Mendagri seperti apa yang sudah diusulkan para OPD. "Kalau ini dilakukan menggunakan anggaran APBD murni berarti kita harus melihat bagaimana persiapan proses-proses yang ada baik itu dari lelang maupun proses pekerjaan," terangnya. "Kita harus melihat kemampuan dulu kenapa sampai ada adendum dari waktu pengerjaan," timpalnya. Catatan kinerja pembangunan seperti halnya proyek taman tepian Mahakam ini menurut Novan dapat menjadi masukkan bagi Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk menilai kinerja OPD terkait. "Jadi ini bisa jadi catatan Wali Kota Samarinda apa saja yang harus diperbaiki. Beliau (Andi Harun) dapat menilai kerja ataupun proses-proses pekerjaan OPD-OPD yang dipimpin oleh beliau," pungkasnya. (*)