Seperti diketahui, mobilisasi parsial yang diperintahkan Putin beberapa bulan lalu telah menyebabkan pergolakan besar di Rusia.
"Mengenai lambatnya proses operasi militer khusus, tentu saja bisa menjadi proses jangka panjang," kata Putin.
Diketahui, Rusia terpaksa meninggalkan beberapa wilayah yang dicaplok, terutama Kherson yang direbut kembali Ukraina.
Kini Rusia kembali menyerang Kherson dari sisi lain Sunga Dnipro.
Pada Rabu, Putin membantah pemerintahannya merencanakan putaran kedua mobilisasi massal.
Dia mengklaim bahwa 300.000 orang Rusia yang dimobilisasi, hanya setengahnya yang dikirim ke zona konflik, sementara yang lainnya masih dalam pelatihan.
"Dalam kondisi seperti ini, setiap pembicaraan tentang proses mobilisasi tambahan sama sekali tidak masuk akal," katanya.
"Negara dan Kementerian Pertahanan tidak membutuhkan mobilisasi saat ini," jelas Putin.