Senin, 29 April 2024

Megawati Tegaskan Demonstrasi Bukan Berarti Boleh Lakukan Aksi Perusakan Fasum

Rabu, 28 Oktober 2020 21:26

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terus memimpin gotong royong nasional partai untuk kemanusiaan. Foto/SINDOnews

Djarot menjawab biayanya sekitar Rp3 miliar.

Mengetahui itu, Megawati mengatakan biayanya saat ini kemungkinan lebih besar karena pengaruh inflasi.

"Kalau ibu-ibu, patokannya harga emas gitu. Mana mungkin lagi sekarang kalau mau diperbaiki itu Rp3 miliar cukup? Coba bayangkan. Itu rakyat siapa ya? Itu yang namanya anak-anak muda, saya ngomong gini itu dalam Sumpah Pemuda lho," tutur Megawati.

Dia lantas membandingkan dengan para pemuda di era kemerdekaan yang hidup di tengah tekanan penjajahan karena belum merdeka, namun justru berani membuat gerakan hingga muncul Sumpah Pemuda.

"Ayo kalau kalian hari ini bisa bikin sumpah kayak begitu. Saya suka terkagum-kagum kok. Waduh pikirannya zaman dulu lho, sampai boleh bersatu bikin sumpah. Eh zaman penjajahan, mereka ditangkep lah. Nah sekarang ini sudah merdeka, dirusak sendiri. Gimana ya?" ungkapnya kesal.

Megawati mengaku tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang ingin maju sebagai calon presiden mendatang.

"Kalau banyak yang mau jadi presiden, silakan. Itu adalah hakmu. Tetapi ingat kamu hidup di sebuah negara yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sabar saja lah, ntar juga datang 2024, kita tanding lagi. Coba bayangkan sampai saya mikir mau jadi apa ini orang Indonesia, sudah lupa yang namanya sejarah," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Megawati 'Sentil' Anak Muda yang Hobi Demo dan Rusak Fasum"

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait