Adanya kabar pelibatan anak muda di pemerintahan Prabowo-Gibran, bakal menjadi peluang penting bagi kaum muda untuk mengambil alih panggung nasional.
"Maka dengan adanya segmentasi ini menteri muda ini punya peluang untuk menjadi menteri, apalagi kalau memang Prabowo-Gibran tentu mewakili anak muda harus mewakili juga kabinet anak-anak muda dan mensukseskan Indonesia Emas di 2045 nanti," ujarnya.
Arifki tak mempersoalkan minimnya pengalaman, sebab hal itu bukanlah syarat utama dalam bekerja untuk bangsa.
Ia menganggap, mentalitas adalah modal utama bagi seseorang dalam memimpin.
"Yang terpenting kan sebenarnya kalau bagi saya anak muda atau orang tua tidak terlalu masalah, yang penting mentalitas dapat memahami, dan cenderung orang kan hidup dengan zamannya masing-masing, kita tidak bisa nafikan juga misalnya ketika kita kasih ruang kepada beberapa menteri yang usianya 70-an yang cara berpikirnya agak usang. Memang jelas itu kan kewenangan presiden, tapi kalau ada yang lebih baik kenapa tidak dipilih," tutur Arifki.
Menurutnya rencana melibatkan anak muda dalam kabinet sanat penting menjawab kebutuhan bangsa ke depan.
Pasalnya, cara berpikir di tahun 2024 berbeda dengan masa lalu.
"Penting juga bahwa yang didorong anak muda ini bukan hanya anak-anak muda yang berjasa di pemenangan Prabowo saja, tetapi anak muda yang memang layak, ada pos-pos yang strategis, punya latar belakang profesional," katanya.