POLITIKAL.ID - Komedian Sunarji alias Narji mengaku sempat didekati beberapa partai sebelum ia resmi menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Narji mengaku sempat dekat dengan sejumlah partai seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra, bahkan didekati Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bahkan sebelum bergabung dengan PKS ia dikabarkan bergabung dengan Demokrat. "Dulu saya juga pernah komunikasi dengan PAN, teman Demokrat. Teman-teman PSI pun sering datang ke rumah ngobrol," kata dia di kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan, Rabu (5/1). Narji mengatakan kedekatannya ia dengan partai lain itu merupakan upaya penjajakan sebelum ia bergabung menjadi kader PKS. Tak hanya itu Narji juga mengaku memiliki intensitas dengan orang-orang partai. Bahkan rumahnya sering didatangi berbagai tokoh, mulai dari tokoh politik, agama, masyarakat, hingga pejabat. "Kadang istri saya juga bingung, rumah saya kayak kantor KPU. Teman-teman ayah ini dari mana. Ini dewan partai ini. Ini kepala dinas," katanya. "Artinya komunikasi, saya belajar bahwa semua partai adalah sekolah buat saya. Yang namanya sekolah yang baik itu sebelum memutuskan ke satu sekolah cari sekolah yang cocok," tambah Narji. Narji mengatakan, keputusannya bergabung dengan PKS telah melalui proses panjang. Bahkan jauh sebelum bergabung dengan partai tersebut ia telah mengenal PKS sejak akhir 90-an. Meski telah resmi menjadi aggota PKS, Narji mengaku masih berkomunikasi dengan partai yang sebelumnya dikabarkan akan menjadi pelabuhannya dalam dunia politik yaitu Demokrat. "Masih [komunikasi]. Justru makin dekat. Selamat datang di politik secara resmi. Dengan tamen-teman, dari PSI kita tetap what's app-an. Dengan PAN tetap berjalan. Teman dari Gerindra, tetap ngundang makan segala macam," katanya. (*)