POLITIKAL.ID - Wakil Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer atau Noel, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut capres nomor urut 2 kesulitan menjawab pertanyaan terkait hak asasi manusia (HAM) di debat capres perdana, Selasa (12/12).
Noel mengatakan Prabowo tak menggunakan ajang itu untuk menjatuhkan pasangan calon yang lain.
"Seperti yang kita lihat semalam, seorang Prabowo Subianto dengan sangat bijaksana tidak menggunakan kesempatan acara debat semalam untuk ajang saling menjatuhkan. Jikapun ada sikap dan perkataan Prabowo yang terkesan menyanggah pernyataan paslon lain, itu hanya semata sebagai respons untuk bertahan atas pertanyaan-pertanyaan intimidatif," ucap Immanuel Ebenezer, dikutip dari detik.com.
Noel mengatakan isu terkait HAM yang disematkan ke Prabowo sebenarnya sudah diprediksi oleh tim sukses.
Ia bersyukur Prabowo dapat menghadapi desakan itu dengan bijaksana.
Ia mengatakan ucapan Hasto soal Prabowo kesulitan menjawab pertanyaan HAM hanya penggiringan opini.
Ia justru yakin debat perdana kemarin akan menaikkan elektabilitas Prabowo.
"Kami pun yakin debat pertama akan menjadi awal yang baik untuk posisi elektoral Prabowo Subianto ke depannya," tuturnya.
Seusai debat capres, Hasto menyoroti Prabowo Subianto yang kesulitan saat menjawab penanganan kasus HAM.
Dia menyebut kualitas seorang pemimpin dilihat dari karakternya.
"Misalnya tadi Pak Prabowo, kan kesulitan ketika ditanya terkait persoalan penculikan," ucap Hasto.
Menurut Hasto, publik pun telah mengetahui terkait pembentukan Tim Mawar.
Diketahui, Tim Mawar erat dikaitkan dengan kasus penculikan aktivis saat menjelang era Reformasi.
Sedangkan Ganjar, menampilkan sosok pemimpin yang jujur saat debat tersebut.
Hasto menyebut Ganjar berkomitmen untuk tidak ada lagi kasus terkait HAM.
Lebih lanjut, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, Chico Hakim, menanggapi pernyataan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto soal penegakkan HAM.
Adapun sebelumnya Prabowo menilai Ganjar Pranowo tendensius bertanya soal 13 orang hilang di kasus HAM kepadanya.
Pria bernama panjang Cyril Raoul Hakim ini mengatakan pertanyaan Ganjar ke Prabowo bukan bermaksud untuk menyerang.
Menurutnya, Ganjar hanya ingin membuat perkara yang selama ini gelap menjadi lebih bisa dilihat jelas.
"Bukan menyerang. Hanya ingin membuat semua masalah dan fakta jadi terang benderang," ucap Chiko.
Chico mengatakan Ganjar menjadi salah satu capres yang berfokus pada penyelesaian isu HAM.
Termasuk, terkait kasus HAM di masa lalu.
Adapun pada debat capres lalu, Ganjar bertanya kepada Prabowo terkait pembentukan pengadilan HAM dan pencarian orang yang hilang pada tahun 1998.
Prabowo menilai pertanyaan Ganjar tendensius.
Ganjar menilai Prabowo tidak tegas dalam menjawab pertanyaan ini.
Namun, Prabowo menegaskan kembali bahwa ia akan menegakkan HAM.
Prabowo menjelaskan masalah HAM ini telah diurus oleh pemimpin terdahulu.
Dia pun siap jika pengadilan HAM diadakan untuk menuntaskan masalah ini. (redaksi)