Kamis, 2 Mei 2024

Pejabat BPSDM Pemprov Kaltim Bertambah, Mantan Sekkot Pemkot Samarinda Dilantik Wagub

Rabu, 27 Juli 2022 19:5

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi melantik Sugeng Chairuddin sebagai pejabat fungsional Widyaiswara Ahli Utama Pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltim. Pelantikan dilaksanakan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim, Jalan M Yamin, Rabu (27/7/2022). "Selamat datang Pak Sugeng, selamat bergabung di Widyaiswara," kata Wagub Kaltim. Dengan bertambahnya pejabat fungsional Widyaiswara Ahli Utama Pemprov Kaltim, diharapkan bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai prinsip good governance. "Widyaiswara bergerak di perkembangan sumber daya manusia, harapan kami bisa membantu mengupgrade kompetensi dan kualitas ASN di Kaltim," tambahnya. Diketahui, Sugeng Chairuddin akan aktif menjabat sebagai Widyaiswara Ahli Utama pada 1 Agustus 2022. Sugeng yang seharusnya akan pensiun dalam waktu 4 tahun ke depan. Lantaran menjabat lagi, masa baktinya bertambah 5 tahun lagi. "Alhamdulillah, tambah muda. Harusnya 4 tahun lagi pensiun, ditambah 5 tahun, jadi 9 tahun. Tambah muda kan," kata Hadi sembari melempar guyon. Sebagai informasi, Widyaiswara Ahli Utama memiliki tugas dan wewenang dalam mendidik, mengajar, dan atau melatih PNS pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah. Mantan Sekretaris Kota Samarinda itu akan berkantor di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim Jalan HAMM Rifaddin. "Tantangannya yang jelas harus mengupgrade ilmu, mengupdate ilmu terus-menerus. Lebih rajin membaca dan berteman dengan media juga kan, supaya tahu isu-isu yang terkini. Biar bisa diolah dan disampaikan dalam mengajar," jelas Sugeng. "Sehingga para siswa diklat bisa lebih memperkaya ilmu dan mengabdikan diri," imbuhnya. Pria yang juga suka berkegiatan di alam bebas itu merasa, dedikasinya di Pemkot Samarinda memberikan kekerabatan yang erat sesama seluruh pegawai Pemkot Samarinda. Ia bersyukur telah mencapai jabatan tertinggi. "Seperti orang mendaki. Sampai puncak, terus mesti turun. Kalau mau naik lagi, ya ke gunung yang lainnya," tandasnya. (Adv/Kominfo Kaltim)
Tag berita:
Berita terkait