Pemkot Samarinda Terus Mendorong Desa Budaya Pampang Sebagai Destinasi Wisata Alam dan Budaya Masyarakat Dayak
Sabtu, 2 Oktober 2021 6:33
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Memperingati hari Pariwisata Internasional Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Samarinda menggelar kegiatan yang dilaksanakan di Lamin Adat Desa Budaya Pampang, Sabtu (2/10/2021). Kegiatan itu dihadiri langsung Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso dan didampingi Kepala Dinas Pariwisata, I Gusti Ayu Sulistiani, Camat Samarinda Utara Syamsu Alam, Kepala Adat Pampang Essram Palan, serta perwakilan dari pengelola hotel. Dikesempatan itu, Rusmadi Wongso mengatakan, sudah dua tahun dunia pariwisata menjadi salah satu sektor yang ikut kena dampak pandemi. Untuk itu, dengan adanya momentum itu berharap mampu membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Apalagi Samarinda yang saat ini dalam Pelaksanaan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. "Yang penting bagi kami itu aksi. Tidak hanya dari Pemkot dan Dispar saja, namun semua pihak terkait terutama organisasi seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia(PHRI), badan promosi dan kepariwisataan daerah, juga asosiasi-asosiasi lainnya termasuk warga untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Rusmadi seusai kegiatan. Menurutnya, destinasi wisata tidak hanya sekedar tempat kunjungan wisata, namun juga sebagai tempat yang memiliki keunikan dan menjadi daya tarik yang dapat mengikat pengunjung. Seperti halnya Desa Budaya Pampang yang terkenal kekayaan dan keunikan budayanya. Tak hanya itu, Samarinda juga cukup strategis karena berada diantara kabupaten atau kota lainnya seperti Bontang, Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Hal ini menjadi nilai positif tersendiri untuk menarik pengunjung dari daerah lain. Ia juga mengingatkan, selain keunikan dan kekayaan budaya, persoalan kebersihan dan keramahan masyarakatnya juga menjadi faktor penunjang kenyamanan pengunjung atau wisatawan. "Saya sudah sampaikan ke instansi terkait. Untuk memajukan Desa Budaya Pampang, tidak bisa kerja masing-masing. Pendekatannya, bagaimana nanti desa ini dapat menarik dan memukau siapa saja yang datang. Oleh karena itu, kita tidak hanya menawarkan keunikan adat budaya saja, namun berladang juga menjadi nilai-nilai yang akan kami tawarkan," imbuh dia. Untuk itu pemkot pun mempersiapkan pembangunan kolam retensi mengingat beberapa saat lalu Desa Budaya Pampang sempat tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa. "Nanti akan dibuat bendungan di atas sebagai antisipasi banjir. Sebagai objek wisata Desa Budaya Pampang tidak boleh banjir," ungkapnya. Sementara itu, di lokasi yang sama Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan jika bersamaan dengan momentum peringatan hari pariwisata internasional, ditandai dengan adanya semangat baru yang berdaya saing. Selain itu, juga sebagai instrumen penunjang agar setara dengan pariwisata yang ada di kota - kota lainnya. "Karena di luar juga banyak pariwisata yang bagus. Jangan sampai kita hanya retorika, pada momentum ini benar-benar harus bangkit bersama dalam membangun pariwisata yang berdaya saing," paparnya. Disebutkan Ayu, jika pihaknya telah mempersiapkan berbagai kegiatan yang akan menunjang dunia kepariwisataan di Kota Tepian untuk kedepannya. Salah satunya di Desa Budaya Pampang, dengan menghidupkan sosial budaya di kawasan tersebut. "Selain menghidupkan sosial budaya seperti berladang, kami juga berencana membuat semacam trek bersepeda. Harapannya, nanti bagaimana membuat pengunjung betah seharian disini. Nanti kami akan mempersiapkan faktor penunjang lainnya seperti atraksi-atraksi," pungkasnya. (*)
Berita terkait