Sabtu, 23 November 2024

Pernyataan Luhut Terkait Korban Corona Menuai Kritik

Rabu, 15 April 2020 2:25

"Jumlah ini tentu tidak sedikit. Apalagi sampai saat ini, vaksin dan obat terhadap penyakit ini belum ditemukan," kata anggota Komisi IX DPR ini.

Ketiga, sejauh ini masyarakat mengetahui bahwa pemerintah belum sepenuhnya mampu memenuhi semua kebutuhan alkes, obat, dan APD bagi rumah sakit dan seluruh tenaga medis. Dia mengatakan, kalau memang katanya jumlah 500 itu sedikit, harusnya seluruh kebutuhan itu bisa dipenuhi dengan mudah.

"Tidak perlu menjadi polemik dan kontroversi di publik," ujar Legislator asal daerah pemilihan Sumatera Utara II ini.

Keempat, kata Saleh, kalau benar bahwa jumlah 500 orang itu sedikit, lalu mengapa pemerintah sampai khawatir. Dia melanjutkan, bukti kekhawatiran itu adalah ditetapkannya beberapa status yang harus diikuti masyarakat. Ada social distancing, physical distancing, dan sekarang PSBB.

“Kan tidak sinkron antara pernyataan itu dengan kebijakan yang diambil pemerintah. Berani gak pemerintah mendiamkan saja masalah ini? Tentu saja tidak. Itu artinya, pemerintah secara institusional menganggap persoalan ini serius,” ujar mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Kelima, WHO sebagai lembaga kesehatan dunia telah mengingatkan Indonesia akan bahaya penyebaran virus Covid-19. Dia menuturkan, peringatan WHO ini bahkan secara khusus ditujukan kepada pemerintah Indonesia.

"Indonesia diminta untuk segera menetapkan darurat nasional. Dan itu ditindaklanjuti oleh Indonesia. Kemarin, presiden menandatangani keppres penetapan wabah Corona sebagai bencana nasional," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Pernyataan Luhut Dinilai Tak Menyisakan Empati ke Keluarga Korban Corona"

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait