Sabtu, 4 Mei 2024

Politikus PDIP Menilai Pemerintah Masih Lamban dalam Tangani Wabah Corona

Minggu, 22 Maret 2020 23:20

Anggota DPR Adian Napitupulu mengatakan, negara harus menyiapkan banyak eskavator jika penanganan wabah virus corona masih lambat dan berbelit-belit. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

Menurutnya, pemerintah harus mengambil peran sebagai pengontrol kualitas dan membuat patokan Harga Eceran Tertinggi untuk setiap jenis alat medis itu.

"Kalau negara bisa memanfaatkan para importir dan pedagang maka alat medis itu bisa sampai ke seluruh pelosok pedalaman dengan harga murah tanpa menguras anggaran pemerintah," katanya.

Selanjutnya, kata dia, pemerintah bisa menghemat anggaran yang ada untuk di gunakan fokus pada hal lain seperti membangun rumah sakit untuk karantina, mensubsidi obat dan alat medis untuk orang-orang yang benar-benar tidak mampu, lansia, tuna wisma dan lain-lain.

"Dalam situasi darurat Corona seperti saat ini biarkan saja importir mendapat sedikit untung, pedagang bahkan apotik, warung warung juga mendapat sedikit untung, itu tidak masalah karena masalah mendesak dan terpenting saat ini adalah, rakyat selamat," tuturnya.

Dia melanjutkan, wabah corona bukan seperti tsunami, banjir, gempa atau jenis bencana alam yang terlokalisir di satu tempat. Dia menambahkan, wabah corona bisa mengorbankan siapa saja, kapan saja dan di mana saja di seluruh belasan ribu pulau di Republik ini.

Dia berpendapat, satu-satunya cara memenangkan perang melawan virus Corona hanya bisa dilakukan dengan membangun perlawanan rakyat secara bersama-sama.

"Ketika Apotik, Indomart, Alfamart, Toko Obat memiliki stok berlimpah akibat keran impor alat-alat medis itu dibuka luas dan mudah, maka berikutnya bisa saja bidan dan perawat di pelosok kampung membeli APD dan rapid test, lalu membuka layanan rapid test corona di teras rumahnya," imbuhnya.

Dikatakannya, warga satu RT bisa urunan membeli disinfektan untuk menyemprot seluruh RT. Kemudian, di kampus-kampus mahasiwa dengan APD yang mereka dapat di Indomart bisa membuka layanan rapid test yang mereka beli dari Alfamart.

"Para relawan dan donatur bisa urunan membeli alat medis dari importir dan membagikannya ke puskemas puskesmas. Jangan kaget juga ketika tukang sayur yang berkeliling dengan motor dan gerobak sayurnya berikutnya tidak hanya menjual sayur tapi juga menjual masker dan berbagai jenis APD," ujarnya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait