Sabtu, 23 November 2024

Pramono Anung Siap Tindak Pengembang Nakal, Tak Gentar Hadapi 9 Naga

Jumat, 20 September 2024 21:45

Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung

POLITIKAL.ID - Bakal Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menegaskan siap menindak pengembang nakal apabila nantinya terpilih untuk memimpin Jakarta.

Pramono Anung mengatakan para pengembang boleh mencari keuntungan, tapi jangan sampai merugikan masyarakat.

Hal ini ditegaskan Pramono Anung dalam wawancara eksklusif di acara Akbar Faisal Uncensored yang ditayangkan pada Selasa (17/09/2024).

"Namanya pengembang harus untung. Tapi tidak boleh kemudian secara sistematis merugikan konsumen, pemakai,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tetap berpegang teguh pada prinsip untuk bekerja demi kepentingan rakyat Jakarta dan tidak merasa terbebani oleh tekanan dari pihak manapun.

“Saya yakin, saya berani mengambil keputusan yang tidak populer. Termasuk dengan pengembang-pengembang tadi, seperti yang Ahok lakukan,” ujar Pramono.

Dia kemudian menyinggung, sikap tegas Ahok kepada pengembang nakal saat pimpin DKI Jakarta.

"Saya enggak kalah sama Pak Ahok, kesungguhan untuk memutuskan dan keberanian untuk itu," tegasnya.

Ia juga mengaku tidak khawatir apabila dihindari para penyumbang modal untuk menghadapi Pilkada Jakarta. Sebab ia menegaskan bahwa dirinya sebagai seorang fighter yang tidak mudah diatur oleh kekuatan eksternal.

"Terus terang saya nggak mikir, karna saya kan fighter, sebagai fighter saya harus bisa mempertanggung jawabkan apapun kepada siapapun," ujarnya.

Pramono juga tak gentar apabila tidak didukung oleh konglomerat-konglomerat sekaliber 9 Naga pun. 

Untuk diketahui, istilah mengenai 9 Naga telah lama beredar di kalangan masyarakat Indonesia yang merujuk pada sekelompok pengusaha besar. Para pengusaha ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian negara.

"Yang paling penting, selama kita mendapatkan jabatan, kita tidak memanfaatkan untuk kepentingan pribadi, siapapun pasti akan respec sama kita," tuturnya.

Ia menegaskan calon pemimpin itu tidak boleh kehilangan dignity agar tidak mudah didikte oleh pihak manapun.

"Mau 9 naga, 10 naga, 11 naga, 12 naga, pasti enggak bisa mendikte," tandasnya.

(*)

Tag berita:
Berita terkait