Minggu, 19 Mei 2024

PTM Sekolah Tingkat Atas Sederajat Diakui Kepsek SMA 3 Samarinda Tunggu Kebijakan Gubernur

Senin, 1 November 2021 1:15

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pembelajaran Tata Muka (PTM) Sekolah tingkat menengah atas dan Kejuruan atau sederajat di Samarinda menunggu kebijaksanaan Gubernur Kaltim, Isran Noor. Hal itu diakui Kepala Sekolah SMA N 3 Samarinda, Muji Raharjo kepada awak media disela kegiatan vaksinasi para siswa terhadap virus Covid - 19 di Jalan Juanda, Senin (1/11/2021) pagi dengan jenis Prizer. "Kalau SMA ini kan di dibawah Disdik Provinsi Kaltim, jadi menunggu gubernur, tapi yang penting SMA 3 ini sudah siap terutama soal vaksinasinya," kata Muji kepada awak media. Dengan adanya vaksinisasi yang fasilitasi Badan Intelejen Negara Daerah (BINDa) Provinsi Kaltim, Komite sekolah, Disdik Kaltim dan Pemkot Samarinda diharapkan bisa mencapai target kekebalan komunal sekolah yang biasa disebut Smaga itu. "Sangat bersyukur dengan adanya program vaksinasi untuk siswa. Karena ini menjadi sebuah persyaratan untuk tatap muka. Untuk itu dikejar lah vaksinasasi sesuai target maksimal," imbuhnya. Sebagai informasi, sebelumnya Smaga sudah melaksanakan vaksin tahap pertama. Dari total siswa 960 siswa, 700 siswa sudah diberikan. "Tidak hanya untuk para siswa, tapi sebagian para guru juga sudah divaksin semua," tambahnya. Kegiatan itu didukung tenaga kesehatan dari tenaga medis Puskesmas. Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Komite Sekolah, Joko Iriandono mengatakan seharusnya vaksinasi tidak hanya dimasifkan bagi siswa SMP saja. Melainkan juga dimaksimalkan siswa SMA/SMK. "SMP kan bisa PTM, maka siswa sebenarnya SMA/SMK seharusnya juga bisa," kata Joko. Sebab sejak, pembelajaran via online disebut Joko lagi tidak maksimal karena sebelumnya sekolah tidak terbiasa. Disamping itu adanya keterbatasan akan perangkat seperti gawai masih belum dimengerti siswa atau ortu dan cara mengoperasikan aplikasi virtual. "Kendalanya juga ada, belum lagi sebagian guru yang masih belum melek teknologi. Ini jujur aja kita," ungkapnya. Selain itu dijelaskannya, sebagian orangtua juga ada yang belum mampu memfasilitasi gawai anaknya dan paket data. "Makanya kami mendorong sekali bagi terlaksananya tatap muka ini. Semua pihak saya mengajak ayo, dahulukan dulu para siswa untuk vaksin dan bersekolah. Karena ini sangat penting karena mempengaruhi kemampuan kecerdasan, kemampuan dan skil siswa," terangnya. Dengan begitu, maka PTM bisa lebih maksimal untuk belajar dan berpraktek. Semisal kata Jokonsiswa SMK perlu adanya praktik lapangan, jika tidak ada hal itu bisa membuat generasi pelajar saat ini kehilangan kemampuan. "Dampaknya nanti kita memiliki anak - anak yang kehilangan kesempatan belajar dan terampil dengan jumlah yang banyak. Ini membahayakan bangsa. Untuk itu sekolah agar mencarikan vaksin untuk siswa dan para guru," ungkapnya. Selain ekonomi dan pendidikan berdampak akibat pandemi, Vaksinasi itu juga sangat penting bagi karena dampak dari los generation akan dirasakan 30 sampai 40 tahun. Dirinya tak ingin para siswa nanti bisa menjadi lulusan sastra, karena hanya bisa menceritakan dan tidak terbiasa dengan alat kerja. Fenomena tidak wajar ini dikuatirkan jika tidak ditangani pemerintah akan berdampak pada degradasi pengetahuan teoritis, dan empiris pelajar menghadapi realita pasar kerja yang semakin kompetitif. "Pendidikan itu penting tidak hanya ekonomi. Sekarang Sekolah - sekolah kosong, tapi di kafe - kafe rame anak - anak SMA/SMK," cetusnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait