POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Penertiban puluhan lapak pedagang kaki lima di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kelurahan Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kalimantan Timur (Kaltim) Kamis (2/6/2022) turut disorot para legislatif Kota Tepian. Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahronny Pasie mengatakan, penertiban yang dilakukan pemkot melalui Satpol PP mendapat apresiasi lantaran berjalan lancar tanpa hambatan seperti kericuhan yang terjadi pada penertiban pertama (25/5/2022) kemarin. "Kita melihat penertiban hari ini, bisa dibilang masyarakat khususnya pedagang telah setuju dan mendukung langkah pemerintah. Kemudian kita juga patut mengapresiasi kesadaran pedagang yang ditertibkan," kata Novan sapaannya saat dihubungi, Kamis (2/6/2022) sore. Apresiasi ditujukan Novan bukan tanpa alasan, sebab berkaca dari penertiban pekan sebelumnya berjalan ricuh. "Kalau melihat kejadian sebelumnya, kami menduga adanya unsur provokatif," tambahnya. Tindakan agresif masyarakat kepada petugas dengan mengacungkan senjata tajam saat itu tentunya tak dibenarkan Novan. Sebab penertiban di kawasan jalur hijau kawasan Sungai Dama sudah jelas tertuang dalam peraturan daerah. "Karena hal ini sebenarnya sudah diperjelas dalam perda. Kemudian sudah juga disosialiasikan, jadi sebetulnya juga tidak perlu dengan serta-merta dilakukan penertiban kalau dasar hukumnya bisa dipahami semua," urainya. Kendati di atas kertas aturan berkekuatan hukum telah lama dituang, namun politisi Partai Golkar itu tak menampik kondisi lapangan begitu dilematis tak semulus di atas meja. "Kondisi ini tentunya juga sangat dilematis. Karena kita juga harus berpikir, kalau kita berdagang jangan sampai merugikan orang lain dengan menimbulkan kemacetan. Di sisi lain juga, kita berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi terbaiknya bagi para pedagang agar sama-sama mendapat jalan keluar," tutupnya. (*/Advertorial)